Survei
topografi adalah suatu metode untuk menentukan posisi tanda-tanda
(features) buatan manusia maupun alamiah diatas permukaan tanah. Survei
topografi juga digunakan untuk menentukan konfigurasi medan (terrain).
Kegunaan survei topografi adalah untuk mengumpulkan data yang diperlukan
untuk gambar peta topografi. Gambar peta dari gabungan data akan
membentuk suatu peta topografi. Sebuah topografi memperlihatkan karakter
vegetasi dengan memakai tanda-tanda yang sama seperti halnya jarak
horizontal diantara beberapa features dan elevasinya masing-masing
diatas datum tertentu.
Metode-metode yang umum digunakan untuk pemetaan topografi antara lain
adalah :
Metode tachymetri
Metode offset
Fotogrametri
Pengukuran meja lapangan
Survei topografi memiliki beberapa penyebab terjadinya kesalahan,
terutama sebagai berikut :
Kontrol tidak diperiksa dan disesuaikan sebelum topografi diambil
Jarak titik kontrol terlalu besar
Titik-titik kontrol tidak dipilih dengan cermat
Pemilihan titik-titik penggambaran kontur tidak baik
Kesalahan tipikal dalam survei topografi adalah sebagai berikut :
Pemilihan interval kontur tidak tepat
Peralatan untuk survei utama dan kondisi medan tidak memadai
Kontrol horizontal dan vertikal tidak cukup
Kontur yang diambil tidak cukup
Beberapa rincian topografi hilang, seperti misalnya batas lereng
atau titik tinggi atau titik rendah setempat.
Proses pemetaan topografi sendiri adalah proses pemetaan yang
pengukurannya langsung dilakukan di permukaan bumi dengan peralatan
survei teristris. Teknik pemetaan mengalami perkembangan sesuai dengan
perkembangan ilmu dan teknologi. Dengan perkembangan peralaatan ukur
tanah secara elektronis, maka proses pengukuran menjadi semakin cepat
dengan tingkat ketelitian yang tinggi, dan dengan dukungan teknologi GIS
maka langkah dan proses perhitungan menjadi semakin mudah dan cepat
serta penggambarannya dapat dilakukan secara otomatis.
Demikian pula wahana pemetaan tidak hanya dapat dilakukan secara
teristris, namun dapat pula secara fotogrametris radargrametris,
videografis, bahkan sudah merambah pada wahana ruang angkasa dengan
teknologi satelit dengan berbagai kelebihannya.
Setiap wahana mempunyai kelebihan dan kekurangannya masing masing,
sehingga pemilihannya sangat tergantung dari tujuan pemetaan, tingkat
kerinciaan obyek yang harus disajikan, serta cakupan wilayah yang akan
dipetakan.
Secara garis besar langkah-langkah pemetaan secara teristris adalah
sebagai berikut :
Persiapan
Dalam proses pemetaan teristris, banyak hal yang harus dipersiapkan agar
pemetaan dapat berjalan dengan lancar dan sukses. Persiapan dalam hal
ini adalah persiapan peralatan, perlengkapan dan personil.
Survei Pendahuluan
Survei pendahuluan maksudnya adalah peninjauan lapangan lebih dahulu
untuk melihat kondisi medan secara menyeluruh, sehingga dari hasil
survey ini akan dapat ditentukan:
Teknik pelaksanaan pengukurannya
Penentuan posisi titik-titik kerangka peta yang representative dalam
arti distribusinya merata, intervalnya seragam, aman dari gangguan,
mudah untuk mendirikan alat ukur, mempunyai kapabilitas yang baik untuk
pengukuran detil, saling terlihat dengan titik sebelum dan sesudahnya,
dan lain-lain.
Survei Pengukuran
Survei pengukuran dalam hal ini meliputi:
Pengukuran kerangka peta
Pengukuran detil
Pengolahan data (perhitungan)
Setelah dilakukannya pengukuran, maka langkah selanjutnya adalah
pengolahan data yang sudah di dapat dari lapangan. Beberapa hal yang
dilakukan dalam pengolahan data adalah:
Perhitungan kerangka peta (X, Y, Z)
Perhitungan detil (X, Y, Z) atau cukup sudut arah / azimuthnya,
jarak datar, dan beda tinggi dari titik ikat.
Plotting atau penggambaran
Beberapa hal yang dilakukan pada proses penggambaran adalah:
Penggambaran Titik-titik kerangka peta
Penggambaran titik-titik detil
Penarikan garis kontur
Editing
Simbolisasi
[jasapemetaandansurvei.wordpress.com]
0 komentar:
Posting Komentar
Saya tunggu komentar anda....